Menjadi Pendengar di Launching Bookslife
Ada
e-mail yang masuk siang itu saat saya berada dalam perjalanan menuju rumah dari
bandara. Sebuah undangan dari seseorang yang saya tidak kenal. Yang saya baca
berulang kali karena tidak yakin mengapa saya dikirimi undangan semacam itu.
Undangan
launching aplikasi penerbitan digital bookslife.co
Saya
pernah mendengar bookslife.co sebelumnya tapi tidak terlalu mengenalnya karena
baru saja punya akun dan belum membeli satu tulisan pun di sana. Saya hanya
baru membaca beberapa ulasan saja. Bagi yang belum tahu, apa itu bookslife.co,
silakan mampir ke website-nya di bookslife.co
Pada
intinya, bookslife.co adalah penerbit digital. Bookslife menjadi wadah
pertemuan antara pembaca dan penulis secara maya dengan fungsi yang sama
sebagai sebuah penerbit. Siapa pun bisa jadi penulis. Dan tentu saja siapa pun bisa jadi pembaca. So, karena saya penasaran dengan bookslife.co dan
acaranya, maka saya pun memenuhi undangannya.
Berada
di Conclave Cafe, jam dua siang, saya duduk di antara orang-orang hebat mulai
dari tim, penulis, media, blogger dan pembaca (penikmat tulisan-tulisan para penulis).
Acaranya dibuka oleh pihak bookslife.co yang menjelaskan bagaimana cara
bookslife.co bekerja sebagai penerbit digital yang memfasilitasi keinginan
pembaca dan penulis dalam packaging yang saling menguntungkan--simbiosis mutualisme. Penulis
mendapatkan keuntungannya dengan transparan sementara pembaca bisa menikmati
sebuah karya tulisan dengan biaya yang terjangkau.
Selain
launching bookslife.co yang akan berkembang menjadi aplikasi di PlayStore dalam waktu dekat,
acara siang itu membahas lebih dalam bagaimana keadaan dunia penerbitan di era digital
seperti saat ini. Banyak hal baru dan menarik yang menambah pengetahuan saya
ketika mendengarkan bagaimana Dewi Dee Lestari berkomentar dan tentu saja
dengan Windy Ariestanty. Keduanya sebagai pihak yang aktif dalam dunia penerbitan membuka semua pikiran orang-orang yang berada di sana siang itu. Karena kenyatannya, dunia memang berkembang. Dunia
penerbitan dan penulisan pun akan berkembang. Walau pun tidak bisa dipungkiri
bahwa ada romantisme dalam membaca buku secara fisik tapi mau tidak mau kita
akan berhadapan dengan era digital. Dan, membaca buku secara digital adalah
kenyataan yang harus dihadapi.
Sebagai
penikmat dunia tulis-menulis, mungkin dikategorikan sangat awam, saya merasa
keberadaan bookslife.co dan timnya sangat membantu memajukan pemikiran
orang-orang. Walau pun untuk menjadi terbiasa akan hal baru adalah sulit tapi perlahan namun pasti, kita akhirnya digiring untuk terbiasa dengan
dunia digital namun dengan cara menyenangkan. Tanpa meninggalkan kesan yang
membahagiakannya.
So,
happy reading in a new way! Take a part!
p.s : terima kasih banyak sudah mengundang saya, Mbak!
wah serunya!
ReplyDeletelumayan sal, gratisan dan bermanfaat :))
Delete