Tentang Rasa Yang Tidak Tahu Harus Dinamakan Apa
Tidak selalu di sepanjang perjalanan, langit biru yang berada di balik jendela. Tidak selalu di sepanjang perjalanan, pemandangan indah yang disuguhkan alam.
Bagi saya, ini sama dengan apa yang manusia pilih untuk dijalani. Tidak selalu di sepanjang perjuangan, hal-hal baik yang menyambut kita. Ada ketakutan dalam melangkah. Ada ketidakyakinan dalam berjalanan. Bahkan ada keputusasaan ketika terjatuh. Tapi hidup adalah tentang memilih berjuang atau tidak sama sekali. Tentang mau terus berjalan atau mundur untuk kembali ke zona nyaman. Dan keduanya, tidak selalu membawa kita ke dalam hal-hal baik.
Tapi ada satu yang tidak tahu harus dinamakan apa. Dia rasa. Yang tidak tahu harus dinamakan apa.
Perjalanan panjang selalu membuat hal-hal kecil menjadi lebih berarti. Kita akan tahu ketika satu butir pasir pun bisa membangkitkan harapan kita untuk membangun istana. Pada saat itu, keyakinan bergerak menjadi sangat dasyat. Kita hanya tahu satu hal : tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini.
Lalu kita berjalan lagi.
Nanti, kita akan bertemu rasa itu. Tentang rasa yang tidak tahu harus dinamakan apa.
Ini adalah rasa ketika keyakinan membawa kita berjalan lebih panjang dan menemui cahaya-cahaya terang yang menuntun langkah kita. Rasa yang membuat kita semakin menggebu-gebu untuk segera menyelesaikan perjalanan panjang ini. Dan ini juga rasa yang sama yang membuat kita selalu bersyukur bahwa pada saat itu, kita tidak memilih untuk mundur.
Ini memang tentang rasa yang tidak tahu harus dinamakan apa.
Semoga kita akan bertemu dengan rasa itu dalam ujung perjalanan panjang kita.
Comments
Post a Comment